//
you're reading...
Kegiatan SALAM, Seni & Budaya

Bahasaku dan Bahasamu

DSC01370DSC01349
Menyenangkan pengalaman hari ini. Kami kedatangan teman dari komunitas DAC (Deaf Art Community). Kakak-kakak sungguh luar biasa, komunitas ini berkomunikasi menggunakan tangan, jari-jari dipadu dengan bahasa bibir kebanyakan orang menyebutnya bahasa isyarat. Ketika aku berada diantara mereka, aku seperti orang asing yang tak mengerti apa-apa. Dengan gerakan tangan dan jari yang membentuk pola tertentu mereka berkomunikasi, trampil dan cepat. Mereka berbicara satu-sama lain dan saling mengerti. Aku tak mengerti yang mereka bicarakan. Bersyukur mereka mau megajarkan kepada kami bahasa isyarat. Kami pun belajar bahasa isyarat dengan mereka.

DSC01351

DSC01352

DSC01362

Kakak-kakak DAC mulai dengan bercerita. Cerita mereka menggunakan bahasa isyarat yang dipadu dengan tarian dan musik. Setelah mereka selesai “menari” kami bertepuk tangan dengan mengangkat tangan dan menggoyang-goyangkannya. Asyik sekali… ehm, tapi aku belum mengerti yang diceritakan kakak-kakak itu. Pak Broto membantu kami menerjemahkan dengan bahasa yang aku bisa mengerti.

DSC01343
Ternyata kakak-kakak itu bercerita tentang pengalaman sebagai tuli yang sering dipandang menjijikan dan cita-cita mereka untuk merubah pandangan masyarakat bahwa mereka sama seperti yang lain yang juga memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang dan berkarya. Mereka menggambarkan cita-cita itu seperti metamorfosa kupu-kupu. Kupu-kupu yang indah, dikagumi dan bisa terbang itu sebelumnya adalah ulat yang dianggap menjijikkan dan sering dijahui. Mereka ingin menjadi kupu-kupu. Aku jadi terharu mendengar itu.

Satelah kakak-kakak cerita melalui pentas tarinya, kami diajak belajar bahasa isyarat.

DSC01371

DSC01375

DSC01376

DSC01378

DSC01401

DSC01391

Tiga jam bersama tidak terasa. Mereka sungguh sabar dan telaten mengajarkan pada kami. Ini adalah pengalaman yang menyenangkan bagi kami.

DSC01415Semoga kamipun dapat berbicara dengan teman-teman tuli dengan bahasa yang biasa dan bisa mereka mengerti. Bahasaku dan bahasamu tampaknya berbeda tetapi kalau berangkatnya dari hati bahasa kita sama, bahasa manusia, bahasa kasih. Terima kasih kakak-kakak komunitas DAC.

Sanggar Anak Alam, 25-09-2014

Yudhistira Aridayan
Fasilitator SALAM

About salamjogja

Sanggar Anak Alam Nitiprayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ID Sanggar Anak Alam adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan. Didirikan pertama kali tahun 1988 di desa Lawen, Banjarnegara. Kemudian tahun 2000, Salam memulai aktivitasnya di Kampung Nitiprayan, Kasihan, Bantul, sebuah kampung yang terletak diperbatasan antara Kodya Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. SALAM melakukan desain ulang untuk menyesuaikan dengan kondisi di Kampung Nitiprayan. Dibantu oleh beberapa relawan, SALAM mengadakan pendampingan belajar bagi anak usia sekolah, yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa aktivitas lain yaitu: 1. Program Lingkungan Hidup: kompos, beternak, daur ulang kertas, dan briket arang. 2. Kegiatan Seni dan Budaya berupa kegiatan teater, musik dan tari. 3. Perpustakaan anak 4. Jurnalistik Anak melalui media Halo Ngestiharjo dan Bulletin SALAM. 5. Pendidikan anak usia dini melalui penyelenggaraan Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar